Situs Gunung Padang Diduga Sudah Ada sejak Zaman Es



KOMPAS.com — Tim Terpadu Riset Mandiri Gunung Padang menduga bahwa situs atau bangunan di dalam perut Gunung Padang sudah ada sejak Zaman Es.

Dikatakan, situs Gunung Padang terdiri atas empat lapis kebudayaan dengan tiap-tiap lapisan dibangun oleh peradaban berbeda.

Lapisan tertua diduga berasal dari masa 11.000 tahun yang lalu dan diduga dibangun oleh peradaban saat itu.

"Jadi (situs Gunung Padang) sudah ada sejak Zaman Es," kata Danny Hilman Natawidjaja, anggota tim riset situs itu.

Bagian bangunan di perut Gunung Padang yang diduga sudah ada sejak Zaman Es adalah yang berada di lapisan paling dasar.

Arkeolog Universitas Indonesia yang menjadi anggota tim riset Gunung Padang, Ali Akbar, mengatakan bahwa dugaan itu masih perlu dikonfirmasi secara arkeologis.

"Yang sudah dikonfirmasi secara arkeologis adalah yang berumur 5.200 tahun," kata Ali Akbar, arkeolog anggota tim riset.

Ia mengatakan bahwa penelitian tentang Gunung Padang masih perlu dilanjutkan guna menguak kemungkinan adanya peradaban yang lebih tua yang pernah hidup di Indonesia.

Selasa (28/1/2014) hari ini, Ali Akbar meluncurkan bukunya yang berjudul Situs Gunung Padang, Misteri dan Arkeologi.

Memang kontroversial

Danny mengakui bahwa hasil penelitian Gunung Padang kontroversial. Salah satu faktornya, belum dikenal peradaban maju di Indonesia 11.000 tahun lalu.

Namun, ia mengungkapkan kemungkinan adanya peradaban yang membangun situs Gunung Padang pada masa lalu.

Sejarah membuktikan bahwa bangkit dan runtuhnya peradaban manusia sangat dipengaruhi oleh bencana alam.

Dalam kurun waktu 11.000 tahun, mungkin ada peradaban nusantara yang membangun situs Gunung Padang runtuh akibat bencana.

Situs Gunung Padang mulai dibicarakan sejak munculnya klaim adanya piramida di perut gunung tersebut.

Tim riset mandiri Gunung Padang melakukan penelitian lewat analisis tomografi, georadar, geolistrik, serta arkeologis.

Hasil analisis tomografi mengungkap adanya zona dengan cepat rambat suara rendah. Artinya, terdapat rongga di perut Gunung Padang.

Sementara itu, georadar dan geolistrik mengungkap adanya water loss yang juga menjadi indikasi adanya rongga.

Di sisi lain, penelitian geologis menguak bahwa terdapat lapisan tanah yang bukan hasil pelapukan, melainkan dikumpulkan sebagai dasar bangunan.

Kesimpulan hasil penelitian memicu kontroversi. Beberapa arkeolog dan geolog menganggap bahwa para arkeolog dan geolog dalam tim riset itu terlalu "jump to conclusion".

Geolog Awang Harun Satyana menyatakan bahwa mungkin saja ada ruang di dalam perut Gunung Padang, tetapi belum tentu ruang itu buatan manusia.

Kepala Balai Arkeologi Yogyakarta, Siswanto, mengatakan, harus ada jejak budaya sebelum mengatakan bahwa terdapat lapisan budaya dalam Gunung Padang.

Danny memaparkan, sangat wajar bila kontroversi muncul dari hasil penelitian ini. "Ini memang sangat frontier. Jadi kalau banyak ilmuwan kaget, wajar," katanya.

sumber

--------------------------------------------------------------------------------------

Situs Gunung Padang Lebih Tua dari Piramida Giza

Laboratorium internasional di Miami itu kerap menjadi rujukan dunia.


VIVAnews - Laboratorium Beta Analytic Miami, Florida, Amerika Serikat merilis usia bangunan bawah permukaan Gunung Padang. Hasilnya mengejutkan. Umur lapisan dari kedalaman sekitar 5-12 meter pada Bor 2 mencapai 14.500–25.000 SM atau lebih tua dari umur tersebut.
Bahkan, usia tersebut lebih tua dibandingkan dari Piramida Giza di Mesir yang berumur 2.560 SM.

Hasil ini konsisten dan memperkuat hasil uji karbon dating laboratorium Batan, yang dengan metoda LSC C14 dari material paleosoil di kedalaman -4 meter pada lokasi bor coring 1, usia material paleosoil menunjukkan 5500 +130 tahun BP(before present) yang lalu.

Sementara itu, pengujian material pasir di kedalaman -8 sampai dengan -10 meter pada lokasi coring bor 2 adalah 11000 + 150 tahun BP yang lalu.

"Fakta pengukurannya seperti itu, akurasi sangat penting. Di Batan hanya sampel lebih banyak, harusnya ketepatan tidak perlu diragukan lagi, apalagi jika sampelnya lebih banyak. Kita semakin yakin," ujar Budiono Ontowirjo, anggota Tim Terpadu Riset Mandiri kepada VIVAnews, Jumat 2 November 2012.

Budiono mengatakan sampel yang diambil Batan saat itu mencapai 200 gram, sedangkan di laboratorium Miami, yang menghasilkan hasil akurat, cukup mengambil 3 gram dengan materi yang sama diuji di laboratorium Batan.

Sebagaimana diketahui, laboratorium internasional di Miami tersebut kerap menjadi rujukan berbagai riset dunia terutama terkait uji karbon(carbon dating).

Dengan demikian, hasil uji laboratorium Batan dan Beta Analytic Miami, Florida tersebut menjawab keraguan banyak pihak atas uji sampel laboratorium Batan.

Sebelumnya, tim riset terpadu mandiri telah melakukan uji terkait usia Gunung Padang di laboratorium Batan, namun tidak banyak respons positif, bahkan beberapa pihak meragukannya.

"Jadi, sudah bisa dipastikan itu adalah hasil budaya, kalau ada susunan itu hasil budaya, struktur sangat bagus, semakin ke bawah umur semakin tua," ujarnya.

Dengan demikian, ia berharap sudah saatnya kemampuan, kualitas para ilmuwan dan laboratorium Batan diakui.

Usai pengungkapan hasil uji laboratorium Miami, pihaknya semakin terus melanjutkan riset Gunung Padang.

"Ini akan lanjut lagi, riset ini kan perlu 3-5 tahun. Ke depan bisa dipastikan bentuk bangunannya, dan tentu perlu dilakukan renovasi bangunan agar tidak berantakan seperti saat ini," katanya.

Berikut hasil uji kedua laboratorium :

Laboratorium Batan

1. Umur dari lapisan tanah di dekat permukaan (60 cm di bawah permukaan) sekitar 600 tahun SM --hasil carbon dating dari sampel yang diperoleh Arkeolog, DR Ali Akbar, anggota Tim Riset Terpadu di Lab BATAN--

2. Umur dari lapisan pasir-kerikil pada kedalaman sekitar 3-4 meter di Bor-1 yang melandasi situs Gunung Padang di atasnya --sehingga bisa dianggap umur ketika Situs Gunung Padang di lapisan atas dibuat-- sekitar 4700 tahun SM atau lebih tua (diambil dari hasil analisis Batan).

3. Umur dari pasir yang mengisi rongga di kedalaman 8-10 meter di Bor-2, sekitar 11.600-an tahun SM atau lebih tua.

Laboratorium Miami Florida

1. Umur lapisan tanah urug di kedalaman 4 meter diduga man made stuctures (struktur yang dibuat oleh manusia) dengan ruang yang diisi pasir (di kedalaman 8-10 meter) di bawah Teras 5 pada Bor-2,sekitar 7600-7800 SM (Lab Miami Florida).

2. Umur dari lapisan dari kedalaman sekitar 5 meter sampai 12 meter, sekitar 14500–25000 SM/atau lebih tua (Lab Miami Florida). (art)

sumber